BBM dan biaya kesehatan.
Bahan bakar minyak atau biasa disebut BBM sudah dipastikan akan naik. Kemaren saya melihat berita di televisi, bahwa harga obat-obatan pun akan ikut naik sekitar 3%-5%, bahkan obat generik, dalam artian sederhana, yaitu obat yang ditujukan untuk masyarakat menengah kebawah sudah ada sebagian yang mengalami kenaikan sejak februari lalu.Dari sini bisa dilihat begitu vitalnya BBM dalam keseharian sehingga menyebabkan hampir semua sektor ekonomi mengalami kenaikan, entah itu bahan-bahan pokok, tiket transportasi dan lainya.
Dikaitkan dengan harga obat-obatan, akan berimbas juga pada biaya kesehatan yang sebelumnya sudah mahal, pasti akan mengalami kenaikan, dan akan semakin membebani kondisi finansial masyarakat saat mereka menghadapi resiko sakit.
Sempat terpikirkan bagaimana masyarakat yang belum mengalokasikan dana untuk kesehatan, jika mengalami sakit dan harus menjalani rawat inap, akankah aset yang ada harus dijual, ataukah tabungan yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan lain harus habis terpakai, bahkan mungkin sampai berhutang kanan kiri untuk membiayai obat-obatan dan aneka perawatan dirumah sakit, sehingga semakin banyak beban yang harus ditanggung.
Saya merasa disinilah pentingnya adanya alokasi dana untuk kesehatan,
meski tidak ada satu orang pun yang menginginkan dirinya sakit termasuk saya, namun resiko bisa datang setiap waktu tanpa diduga, tanpa direncanakan. Saat ini banyak macam produk asuransi kesehatan dari
berbagai perusahaan asuransi yang menawarkan pengelolaan dana kesehatan
baik pribadi maupun keluarga.
Tidak ada salahnya sedia payung sebelum hujan, untuk
menyisihkan sebagian dana untuk kesehatan. Sekarang bermunculan produk asuransi unitlink yang menawarkan pembayaran premi yang singkat dengan manfaat jangka panjang, ditambah dengan hasil investasi yang semakin berkembang.
Jika ingin mengikuti asuransi sebaiknya pahami dulu produk asuransi dan manfaat yang akan diterima, klaim yang cepat dan pilih perusahaan asuransi yang sudah kredibel dan tentu saja sesuaikan dengan kemampuan finansial anda agar premi yang disetorkan tidak lapse atau gagal bayar.
0 komentar:
Posting Komentar